Monday, December 9, 2013

DARI DIRHAM UNTUK PENULIS SURAT TERBUKA DAN MASYARAKAT PEMBACA


--------------------------------------------------->>>>
Salam Budaya !! Hidup Rakyat !!
Yang pertama dan paling utama adalah sebuah rasa terima kasih, kalo dalam bahasa jawa, maturnuwun untuk sosok-sosok yang dengan kepeduliannya dengan lembut nan lugasnya membuang banyak tinta pulpen dan secarik kertasnya untuk turut andil aktif menyikapi fenomena pemira ini, menyuarakan kegelisahan masyarakat tentang dua sosok pasangan yang maju. Memang kalo ditengok, setiap tahun, setiap diadakannya pemira, mereka-mereka para petani kata hanya bersuara lewat medsos dan semacamnya. Bersuara seolah2 tak terjadi apa-apa. Bersuara dalam diam.
                Sungguh jarang sosok2 seperti ini muncul, padahal terhitung ada 20 LKM yang hidup, ribuan mahasiswa yang gemericik,  dan yang memercikan apinya hanya satu. Sungguh luar biasa. Andaikan huruf di sekitar untaian kalimat ini bisa gerak, hidup dan bercerita, harusnya ia tepuk tangan sekencang mata memandang melihat tinta pulpen seorang intelegensia di lembaran kertas buram. Luar biasa. Makasih tulisannya bung. Rasa terima kasih lagi-lagi dirham utarakan  karena adanya kritikan-kritikan yang mendalam, tentu kritikan, saran, masukan, maupun bantahan lagi-lagi merupakan sarana atau alat bagi munculnya pengetahuan baru. Ibarat segelas teh yang kurang gula jika ditambah tentu manis pula.
                Terbuka ataupun tertutupnya segelas teh tentu memiliki sudut pandang yang berbeda, atau bahasa kerennya point of view. Terbukanya segelas teh untuk dapat tambahan gula tentu memiliki maksud mungkin memang karena kurang manis, atau sudah manis tetapi peminum butuh asupan banyak pemanis untuk pertumbuhan peminum, dan banyak alasan. Sementara tertutupnya segelas teh untuk tambahan gula bisa dimaksudkan  bahwa memang sudah manis, atau peminum alergi terhadap gula, mengidap penyakit tertentu, atau pemanisnya merupakan gula yang tanpa pengawet, gula dalam perspektif peminum, dan banyak alasan lain.
                Nah, dalam hal ini maka kebenaran untuk membuka atau menutup pada segelas teh tersebut memilik kebenaran yang berbeda-beda. Kebenaran ini bersifat relatif. Dan mungkin pembuatan contoh pada baris yang membentuk bait di atas sangat panjang dan terlalu membosankan. Itu hak masyarakat untuk membaca pengertian keterbukaan. Dan dirham cinta pada mereka2 yg tidak mudah bosan dan mau mendengarkan. Berani berbicara tentu berani mendengarkan pula to. Bahkan Dalam bukunya, seorang GIE dalam Catatan Seorang Demonstran mengatakan bahwa tempat yang paling cocok untuk orang-orang yg tak tahan kritik adalah tempat sampah. Entahlaahhh...
                Jadi  metafor-metafor seperti yang dikatakan dari yang mewarnai budaya sampai “dirham” tentu memiliki penjelasan sendiri-sendiri. Mungkin dalam pernak-pernik kampanye, seperti pamflet, MMT, dan lain sebagainya tak ada penjelasan yang jelas nan lugas tentang metafor-metafor tersebut.   Dirham tentu tak tahu akan penjelasan dari MB (Mewarnai Budaya) itu sendiri. Di surat ini dirham akan menjelaskan dan menceritakan maksud dari metafora DIRHAM itu sesungguhnya.
                Sesungguhnya, pembuatan tagline, atau jargon atau apalah yang membentuk baris kata “DIRHAM” ini merupakan proses yang panjang dan tidak asal menyatukan nama. Sejak pertama kali mengumpulkan berkas pendaftaran ke KPR atau panitia Pemira, sudah dirham cantumkan penjelasan-penjelasan mutlak yang dirham anggap itu melekat pada perintah KPR, dan mungkin akan dibawa pada saat kampanye terbuka untuk dibaca oleh panelis. Dan dalam surat ini penjelasan DIRHAM sesungguhnya akan kami selipkan di halaman terakhir nanti.
                Mungkin dalam konteks ini dirham mengakui tidak memberikan penjelasan kepada khalayak ramai, karna sesungguhnya dirham berpikir bahwa inilah pemantik itu. Inilah yang membuat mereka-mereka yang disana berpikir, wahh seperti apaaa yaaa. Mungkin ada baiknya jika diberitahukan,  memang para khalayak ramai tentu akan tahu apabila dirham memberikan penjelasan. Dan mungkin dengan kemasan yang berbeda pada sistem kampanye akan memberikan setruman yang luar biasa. Makasih sarannya bung. Tapi lagi-lagi ini soal strategi politik.
                Terima kasih atas sarannya untuk menengok buku-buku yang mengkaji mengenai permasalahan –permasalahan strukutral kata maupun kalimat, semiotika dan semacamnya. Sekali lagi terimakasih. Akan dirham jadikan referensi dalam sistem pemerintahan jika Tuhan dan warga FIB menghendaki kemenangan.
                Bicara soal “kejelasan” dalam penyampaian, Lagi-lagi DIRHAM terbentuk bukan asal menyatukan nama dan begitu saja, oh tidak. DIRHAM terbentuk dari kata Demokratis, Integrasi, Riset, Humanis, Aspiratif, MeRakyat. Beberapa orang sudah tahu beberapa orang kurang paham dan beberapa orang tak mau tahu. Para akademisi, intelektual, intelegensia, pengamat, dan lain-lain mempunyai pemahaman yang berbeda-beda akan definisi yang tersebutkan tadi. Tentu dihadapan dirham terpampang para intelektual muda warga FIB yang berlatar belakang budaya. Tentu pula pemahaman akan penjelasan pun berbeda-beda. Dan penjelasan menurut dirham itu sendiri pun diyakini berbeda.
                Benar sekali apabila pemimpin musti tau dan paham akan siapa dirinya, dimana ia tinggal dan apa objek yang akan digarap. Sebuah dasar yang kuat dari sosok-sosok ini tentu akan dengan mudah menentukan arah kemana lembaga yang dipimpinnya ini akan dibawa. Sebuah basic konstituante.
                Lalu pemahaman tentang budaya, dan pembentukan identitas FIB.  Dirham sebagai sosok2 yang maju ini tentu tidak terjebak pada definisi yang sangat sempit tentang budaya, memang budaya tidak melulu soal produk2 yang dikeluarkan. Wayang, batik, Gatotkoco, kimono, hekuza, E-learning, katalog, atau apalah. Namun budaya adalah semua yang berlandaskan persepektif segala hal tentang pengertian budaya secara luas. Disiplin dan tepat waktu merupakan budaya, budaya yang mengacu pada kebiasaan.  
                Pengaplikasian budaya tentu saja tidak mengacu pada satu hal, menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat,   dalam Manusia dan Kebudayaan, 7 unsur kebudayaan diantaranya adalah bahasa, mata pencaharian, religi, dsb. Tidak saklek budaya hanya itu itu saja. Maka dari itu, pembaca yang budiman perlu tahu kampus kita tidak hanya pengobral budaya namun juga unsur-unsur yang mengacu pada budaya tersebut.
Pada akhirnya,
                Demokrasi kami rasa merupakan suatu sistem bahkan satu-satunya sistem yang cocok di terapkan di masyarakat luas, masyarakat pada umumnya, masyarakat pada sebuah wadah besar manusia yang sering disebut bumi. Tetapi dalam pengaplikasiannya tentu musti mengerucut pada iklim dalam sebuah negara, tentu definisi negara muncul setelah manusia mulai membatasi tempat tinggalnya.
                Pembaca yang berbahagia, kami membawa misi dari rakyat, bukan dari golongan, bukan dari kelompok tertentu. Tentunya pembaca yang budiman sudah tahu apa yang kita maksud di atas. Apa yang kita bawa dan kita persiapkan untuk bem tahun depan tidak terlepas apa yang rakyat FIB harapkan.
                Tentu pembaca perlu ingat pada teori sosiologi bahwa dalam sebuah kelompok masyarakat, sesuatu yang dihargai itu akan membentuk benih-benih kelas. Artinya dimasukkan dan merujuk pada masyarakat kampus FIB. Sesuatu yang dihargai itu dimulai dari mahasiswa itu sendiri, karyawan, dosen, dan pejabat kampus.  Dalam perspektif sosiologi, klasifikasi kelas itu memang penting. Dan di harapakan saling menutupi kekurangannya masing-masing. Dan juga perlu diseimbangkan peran serta fungsi kelas-kelas itu tadi. Tetapi jika ada ketimpangan  dari salah satu kelas tentu akan merugikan kelas yang lainnya, dan apakah akan diam saja. Diam dalam kesewenang-wenangan ini adalah simbol ketertindasan.  Dan yang musti dilakukan adalah perlawanan. Inilah sebuah sistem kerakyatan, cuman harus ditambah dengan unsur demokrasi karena dalam rumpun kita tak ada penutupan untuk berekspresi.
                Kami berharap pembaca yang budiman bisa melihat secara jelas siapa itu DIRHAM. Pengalaman yang empiris di BEM, visi misi yang jelas, pergerakan yang merakyat tentu saja menjadi pertimbangan bagi pembaca yang budiman dalam menentukan pemilih.  Jadilah seorang kritikus yang cerdas demi masa depan kampus budaya kita.  Semoga tercerahkan..
Salam Budaya !! Hidup Rakyat !!

Semarang, 08 Desember 2013
DIRHAM
(Dinar Fitra Maghiszha –Hamam Anwaruddin Al Ghiffary)

Friday, May 17, 2013

600 Ribu Peserta SBMPTN Rebut 90 Ribu Kursi PTN




JAKARTA - Sekira 600 ribu peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akan memperebutkan 90 ribu kursi di 62 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) seluruh Indonesia.

"Tahun kemarin (peserta) 618 ribu," tukas Ketua Panitia Pelaksana SBMPTN 2013 Akhmaloka, seperti disitat dari laman Kemendikbud, di Jakarta, Senin (13/5/2013).

SBMPTN sendiri merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh 62 PTN dalam satu sistem terpadu dan diselenggarakan serentak melalui ujian tertulis.

Pendaftaran SBMPTN 2013 dilakukan secara daring atau online melalui situs http://ujian.sbmptn.or.id. Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu memperkirakan, jumlah peserta tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun lalu.

Skema dari ujian masuk PTN pada tahun ini, tambahnya, berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun lalu ada dua jenis ujian, yaitu Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan seleksi Mandiri, maka tahun ini ada tiga jenis ujian dengan adanya SBMPTN.

Sedangkan SBMPTN pada tahun ini adalah jalur tertulis pada tahun lalu. "SNMPTN pada tahun ini sebenarnya disebut jalur undangan pada tahun lalu," katanya.

Informasi resmi lainnya tentang SBMPTN juga bisa diperoleh melalui Twitter SBMPTN: @PanitiaSBMPTN, Facebook PanitiaSBMPTN, laman http://halo.sbmptn.or.id, dan call center: 0804-1-456-456.
  
Jika ingin bertanya langsung ke panitia SNMPTN, datang saja langsung ke Direktorat Pendidikan, Gedung Rektorat ITB lantai 4, Jl. Tamansari No.64 Bandung 40116. Atau menghubungi nomor telepon/fax. (022) 2530689, dan mengirim e-mail ke alamat panitia@sbmptn.ac.id.

Nah, untuk mempersiapkan SBMPTN sangat disarankan untuk mengerjakan soal-soal SNMPTN tahun lalu, karena nanti soalnya kemungkinan besar sama tipenya dengan SNMPTN.


Ini linknya :

1. Soal SNMPTN tahun 2010
    a. IPA  klik disini
    b. IPS  klik disini

2. Soal SNMPTN tahun 2011
    a. IPA  klik disini
    b. IPS  klik disini

 sumber : http://kampus.okezone.com/

Tuesday, March 19, 2013

Tips Menghadapi Ujian Nasional

Source image: www.smksw.sch.id
Apa yang akan kamu lakukan menjelang UN bro? Belajar? menambah jadwal bimbel? atau tetap stay cool aja? mungkin tips dari penulis di bawah ini bisa diterapkan buat meminimalisir demam panggung saat UN nanti.

1. Persiapan Awal yang Matang
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator (kalau dibolehin), jam tangan, penghapus, tip-ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian. Usahakan jangan saling meminjam antar peserta ujian. Kalo ga mau kehabisan waktu jangan saling pinjem deh, mending beli pensil 2B nya dari sekarang.

2. Tetap Tenang dan percaya diri
Yakinkan pada diri kamu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik. Karena percaya diri merupakan poin penting dari salah satu kesiapan dalam ujian nasional. Tanpa adanya kepercayaan diri terkadang otak kita bisa blank hilang konsentrasi. Caranya bisa dengan duduk yang tenang, santai, rileks. Jangan dengarkan suara sumbang kanan kiri kamu bro, karena kanan kirimu ada malaikat, *lhoh, maksudnya yakin aja sama jawaban sendiri.

3. Baca, Cermati lalu Pahami baru mengerjakan soal
Tips Menghadapi Ujian Nasional yang ini sangat penting, Luangkan 10-20% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban. Tapi penulis sarankan jangan terpaku dengan soal yang sulit, kerjakan yang mudah dahulu ya.

4. Hati-hati dalam mengisi Lembar Jawaban Komputer (LJK)
Dalam mengisi Lembar Jawab Komputer (LJK) sebaiknya hati-hati, jangan sampai basah, terlipat dan selalu menjaga LJK dari minyak, jika hal ini terjadi yang ditakutkan adalah tidak mesin scanner tidak dapat mendeteksi jawaban anda. Tentunya hal ini sangat fatal.

5. Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

6. Awali dan Akhiri dengan berdoa
Sebelum kita mulai mengerjakan dan sesudah mengerjakan jangan lupa berdoa kepada Tuhan agar diberikan hasil yang baik. Kita hanya bisa berusaha, Tuhan yang menentukan. Tuhan senantiasa akan melihat kesungguhan usaha kita. Tuhan pun akan melihat kesungguhan hambaNya untuk melakukan suatu usaha jika hambaNya mengiringi usahanya tersebut dengan berdoa.

7. Jangan lupa sarapan sebelum mengerjakan soal
Ini penting!!, saking semangatnya mengikuti UN, kita sampai lupa hukum kekekalan energi bahwa kita ga bisa berpikir maksimal kalau perut belum terisi (logika gak jalan tanpa logistik bro!!). Ayo sarapan sebelum jam 9 (iklan energen).

8. Manfaatkan moment sesaat sebelum ujian untuk mereview materi ujian
Sekedar memancing ingatan agar lebih mudah digali saat mengerjakan soal, kita bisa membuka-buka lagi materi pelajaran yang sudah kita pelajari sebelumnya, tapi bukan dibaca keseluruhan, hanya direview sesaat. 

9. Kumpulkan referensi materi ujian selengkap mungkin
“Aku kurang suka membuat rangkuman tapi lebih memilih membaca keseluruhan, jadi kalo belajar mau ujian semua buku yang kubutuhkan harus ada, itu udah memberi rasa tenang tersendiri. Memang waktu belajarnya jadi lebih lama, gak efektif, tapi kurng puas kalo cuma baca rangkuman.” Nah, klo perlu juga cari soal-soal tahun yang lalu di berbagai tempat.

Renungan di sudut keheningan

                               Tahukah Kamu

Tahukah kamu jika engkau tak bisa hidup membisu?
Tahukah kamu jika takdir tak selalu menuntun keadaanmu?
Tahukah kamu jika alam tidak akan selalu menghormatimu?
Tahukah kamu jika keadaanmu tak selalu mengindahkanmu?

Tahukah Kamu........

Tahukah kamu jika langit tak selalu mencampakkanmu?
Tahukah kamu jika orang di dekatmu tak selalu menjauhimu?
Tahukah kamu jika Tuhanmu lebih dekat dari urat nadimu?
Tahukah kamu jika setelah kesulitan ada kemudahan bagimu?

Tahukah Kamu.....

Tahukah kamu jika hidup ini adalah ujian bagimu?
Tahukan kamu jika nikmat di dunia tak senikmat di syurga?
Tahukah kamu jika syetan itu sangat nyata bagimu?
Tahukah kamu jika neraka adalah seburuk-buruknya tempat?

Tahukah Kamu....

Tahukah kamu jika bekalmu belum cukup untuk perjalanan ini?
Tahukah kamu jika tiada yang lain selain Tuhanmu yang berkehendak?
Tahukah kamu jika suatu hari nanti kau akan memetik hasilmu jerih payahmu?
Tahukah kamu jika kehidupan yang kekallah sebenar-benarnya hidup?


dari sudut keheningan yang tak terlampaui....

Thursday, March 14, 2013

Enjoy Menghadapi UN




JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 tinggal satu bulan lagi. Mendekati hari H, para siswa kelas XII pun menjadi semakin was-was. Bahkan, banyak siswa SMA merasa takut tidak mampu menjawab soal-soal yang ada dalam UN.

Untuk itu, Kabalitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Khairil Anwar mengimbau agar para siswa menanggapi UN dengan santai. Menurut Khairil, ada empat alasan mengapa para siswa harus membuang rasa takut mereka jauh-jauh ketika akan menghadapi UN.

Pertama, lanjutnya, ujian merupakan sebuah kegiatan evaluasi yang kerap dihadapi para siswa. "Kegiatan ujian itu mirip evaluasi hasil belajar, jadi sudah sering dialami oleh siswa," ujar Khairil kepada Okezone melalui Blackberry Messenger (BBM), Kamis (14/3/2013).

Ketakutan mereka, kata Khairil, tidak beralasan. Sebab, alasan kedua mereka tidak boleh takut adalah tingkat kelulusan di Indonesia setiap tahun terus meningkat. "Pada umumnya siswa berhasil lulus UN. Tingkat kelulusan mendekati 100 persen," imbuhnya.

Dia menjelaskan, keberadaan 20 paket soal bukan untuk menakuti para siswa. Tindakan tersebut dilakukan untuk meminimalisasi adanya ketidakjujuran alias mencontek antarpeserta ujian. Selain itu, setiap siswa hanya akan mengerjakan satu paket soal, bukan ke-20 paket soal.

"Memang benar ada 20 macam soal. Tapi tingkat kesulitan antarsoal sudah dikalibrasi sehingga sama atau setara satu sama lain," ungkap Dekan Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.

Sementara itu, alasan keempat adalah UN ingin mengajarkan nilai-nilai kejujuran kepada para siswa. Sehingga ke depan, para siswa dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

"Adanya 20 paket soal ditujukan agar peserta UN percaya diri dan tidak terganggu dari kiri-kanan atau depan-belakang. Kalau anak-anak mengerjakan sendiri maka ada nilai lebih yang bisa menjadi bekal mengarungi hidup nanti, yaitu kejujuran," tuturnya.(rfa)
 
Sumber : http://kampus.okezone.com

Friday, March 8, 2013

Kemkeu Akan Dirikan STAN di Sumbawa



MATARAM, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemkeu) segera mendirikan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), guna menghasilkan akuntan negara di daerah.
"STAN di Sumbawa itu akan menjadi pendidikan tinggi kedinasan di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan, pertama di luar Pulau Jawa," kata Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi di Mataram, Selasa (5/3/2013).

Ia mengatakan Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo akan datang ke NTB, 10 Maret 2013, terkait pendirian STAN di Pulau Sumbawa itu. Direncanakan, Menkeu dan Gubernur NTB akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait pendirian STAN di Sumbawa.
"Pak Menkeu juga akan langsung meninjau lokasi pembangunan kampus STAN di Sumbawa. Ini patut diapresiasi karena Kemkeu memilih lokasi di wilayah NTB, dan menjadi STAN pertama di luar Pulau Jawa," ujarnya.

Apalagi, lanjut Zainul, Menkeu yang sangat jarang meninggalkan Jakarta, akan langsung meninjau lokasi. Direncanakan STAN yang akan didirikan di Pulau Sumbawa itu, diawali dengan program Diploma Satu (D1) atau Program Diploma Bidang (Prodib) Keuangan.
Menurutnya, STAN akan menampung lulusan SMU, Madrasah Aliyah dan SMK, dalam jumlah terbatas sesuai program pendidikan yang direncanakan. STAN didirikan dengan dasar hukum Keputusan Presiden RI No.45 Tahun 1974 juncto Keputusan Presiden RI No.12 Tahun 1967 serta dengan landasan hukum Peraturan Menteri Keuangan RI No.1/PMK/1977 tanggal 18 Februari 1977.
Sejauh ini, untuk Prodip I Keuangan lama pendidikannya satu tahun (dua semester), bertempat di Kampus STAN Jakarta, dan di Balai Diklat Keuangan yang terdapat di delapan daerah, yaitu Medan, Palembang, Yogyakarta, Malang, Balikpapan, Makassar, Cimahi dan Manado.

Untuk Prodip III Keuangan lama pendidikannya tiga tahun (enam semester), bertempat hanya di Kampus STAN Jakarta. Pendidikan STAN memakai sistem ikatan dinas sebagaimana ditegaskan dalam Keputusan Menteri Keuangan RI No.289/KMK.014/2004 tanggal 14 Juni 2004 tentang Ketentuan Ikatan Dinas bagi Mahasiswa Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkungan Departemen Keuangan RI.
Lulusannya wajib kerja selama tiga kali masa pendidikan ditambah satu tahun. Lulusan STAN akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan ditempatkan di instansi-instansi dalam lingkungan Kementerian Keuangan dan instansi-instansi pemerintah lainnya, baik di pusat maupun di daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Setelah lulus pendidikan dan ditempatkan di instansi-instansi tersebut akan diproses pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan golongan II A untuk lulusan Prodip I Keuangan dan golongan II C untuk lulusan Prodip III Keuangan.

Setelah bekerja dan mengikuti Diklat Pra Jabatan Tingkat II akan diproses pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan pangkat Pengatur Muda/golongan II A untuk lulusan Prodip I Keuangan dan pangkat pengatur/golongan II C untuk lulusan Prodip III Keuangan.

sumber:  http://edukasi.kompas.com